Sabtu, 01 Oktober 2011

Our love diary part 3

“apa itu suara pesawat oppa? Oppa... oppa... mianhe aku tidak bisa melihat, mianhe” kataku dalam hati

                Seminggu kemudian aku menunggu acara KIFF Shinee yang ditayangkan di TV nasional. Aku menunggu dari jam 19.00 WIB karena aku mendapatkan info acara itu mulai jam 19.00 WIB tetapi ternyata acara itu mulai jam 20.00  WIB. Ketika acara itu dimulai aku menontonnya dengan sangat antusias, acara itu benar-benar bagus hingga akhirnya acara itu ditutup dengan penampilan Shinee. Air mataku kembali mengalir, tetapi hari itu bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaan dapat melihat mereka walaupun hanya di TV. Selesai acara tersebut aku masuk ke dalam kamar dan membuat video untuk Taemin oppa kembali.
oppa annyong!! Oppa aku baru saja menontonmu di acara TV nasional di negaraku. Oppa penampilanmu dan oppa yang lainnya sangat bagus, terima kasih sudah memberikan penampilan yang bagus untuk kami para shawol di Indonesia, oppa jeongmal gamsahamnida. Oppa annyong!!
              Beberapa minggu kemudian aku sangat kaget oleh berita yang beredar di situs jaringan sosial bahwa Jonghyun oppa berpacaran dengan Shin Sae Kyung eonni.
“wuaaahhh jeongmal? Shin Sae Kyung? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu” kataku sambil membuka google dan mencari tahu siapa Shin Sae Kyung
“MWO? THE GREAT QUEEN OF SEON DEOK? JADI DIA YANG MAIN ITU? DIA YANG MENJADI PRINCESS CHEON MYEONG KECIL? WUAAHH CANTIKNYA” kataku dengan nada kaget setelah menemukan biodata Shin Sae Kyung
“wuaaahhh Jonghyun oppa sangat beruntung mendapatkan dia” kataku memuji Shin Sae Kyung. Setelah itu aku kembali membuka account twitterku.
“MWO? IGE BOYA? SULLI EONNI DENGAN TAEMIN OPPA?” aku kaget setelah membaca tweets salah satu group fans shinee.
“andwe!! Sulli eonni biasku. Bagaimana mungkin dia mengkhianatiku?” kataku kesal. Dan tidak berapa lama kemudian aku melihat kabar bahwa suzy eonni menyukai taemin oppa.
“apalagi ini? Suzy eonni? Ahh kenapa sainganku bertambah banyak? Emma watson, Yoona, Sulli eonni, dan sekarang Suzy eonni? Ahh sireo” kataku kesal. Kekesalanku semakin bertambah ketika melihat foto taemin oppa dan suzy eonni yang begitu dekat. Karena aku takut hatiku akan tambah kesal aku memutuskan untuk menutup laptopku dan tidur dengan perasaan kesal.
                Nilai mid ku mendapatkan nilai yang tidak begitu bagus, begitu pula try out-ku. Pada saat itu aku berjanji untuk tidak bermain internet lagi kecuali hanya mengirim video-ku kepada taemin oppa. Dan 3 bulan kemudian aku mempunyai tugas dari guruku, dan tugas itu di kirim lewat e-mail. Saat aku buka aku sangat kaget karena aku mempunyai banyak inbox dari beberapa group yang memposting banyak info tentang korea.
“ahhh banyak sekali inbox-ku, ini karena aku sudah cukup lama tidak aktif di dunia maya. Kundei Su Wa sonsaengnim mengirim dengan judul apa? Aku lupa. Ahh lebih baik aku tanya yang lain sekarang.” Kataku dan langsung mengambil hp-ku.
“yeoboseo Jo Eun. Kau tahu apa judul tugas yang diberikan Su Wa sonsaengnim?” tanyaku pada Jo Eun lewat hp
“kau bertanya kepadaku? Kau ini!! aku mana tahu, aku tidur di kelas tadi. Kau ini bagaimana kau duduk di sampingku tetapi tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku tidak mencatatnya. Kau ingin mengerjakan? Aku saja tidak ada niat mengerjakan tugas, sudahlah tidak usah mengerjakan” hasut Jo Eun
“ashh kau ini, sudahlah percuma meneleponmu. Daa” kataku menutup telepon
“ahh lebih baik aku menelepon jessica sekarang” gerutuku
“yeoboseo, jessica ini aku. Aku ingin bertanya apa judul tugas yang dikirim Su Wa sonsaengnim?” tanyaku
“topologi jaringan Won Gi” jawab jessica
“ohh topologi? Gomawo jessica” kataku dan langsung mencari inbox yang dimulai dengan huruf ‘T’ dan di sana aku menemukan banyak inbox yang di awali huruf ‘T’
“taemin fact, taemin oppa, ohh ini dia topologi jaringan” kataku menyebutkan judul-judul inbox.
“taemin oppa? Bukankah itu judul video-video yang aku kirimkan untuk taemin oppa? Kenapa ada di inbox ini? Dan belum dibaca?” tanyaku heran
“apa ini dari group? Ahh lebih baik aku membukanya agar satu inbox-ku berkurang” kataku
            Inbox itu berisi video. Dan saat aku membuka video tersebut betapa kagetnya aku bahwa video itu adalah video balasan dari taemin oppa.
ohh apa ini sudah mulai? Aku rasa sudah. Annyonghaseo Won Gi aku telah melihat video-videomu walaupun tidak semua, aku minta maaf. Aku sangat terkejut kau mengirim video-videomu kepadaku. Sebelumnya belum ada shawol yang mengirim ini kepadaku. Bagaimana kau bisa dapat ide ini? Ini sangat menakjubkan. Ohh ya aku minta maaf aku telat membalas video ini. Mianhe jeongmal mianhe. Won Gi aku juga turut sedih kau tidak bisa menonton penampilanku secara langsung saat aku datang ke negerimu, tetapi tidak apa-apa Won Gi kau telah menonton di TV dan semoga video ini membantumu mengurangi kesedihan. Ohh ya kau juga mengatakan kau akan melewati mid dan try out? Bagaimana hasilnya? Aku yakin kurang bagus hahaha aku hanya bercanda. Aku berharap kau mendapat nilai bagus. Aku tahu perasaanmu saat menghadapi ujian tersebut, aku tahu karena aku sering menghadapi di sekolah. Ohh ya Won Gi bagaimana kau mendapat alamat e-mailku? Won Gi apa kau ingin membuat janji denganku? Kau harus janji tidak menyebarkan alamat emailku kepada orang lain. Kau mau? Jika kau menepati janji aku akan berikan hadiah kepadamu. Ehm apa ya? Bagaimana jika salammu akan aku sampaikan kepada hyung-hyungku di Shinee? Bagaimana? Kau mau? Won Gi sering-seringlah mengirim video kepadaku. Aku sangat senang dan aku ingin mengucapkan sangat terima kasih kepadamu untuk segalanya. Dan sangat maaf jika bahasa inggrisku tidak terlalu bagus karena aku harus mencari di kamus dan menghafalkannya. Won Gi sampai sini saja ya! Jika kau ada waktu kirimlah video-videomu lagi dan ceritakan padaku yang ingin kau ceritakan!! Won Gi jaga dirimu baik-baik, annyong
                Saat itu tanganku benar-benar dingin dan kakiku gemetar semua badanku kaku dan bibirku terasa sangat berat untuk digerakkan aku hanya bisa terdiam melihat itu. Hingga akhirnya air mataku mengalir, tanganku terasa berat untuk menghapus air mataku itu. Dan bibirku akhirnya bisa sedikit digerakkan.
“ini.. ini.. nyata? Apa ini mimpi? Oppa membalasnya setelah 3 bulan aku menunggu. Akhirnya... tidak mungkin, ini pasti  mimpi. Aku berharap tidak segera bangun dari mimpi ini, sanggat berharap.” Kataku dengan terbata-bata. Hingga akhirnya ada telepon berdering untukku. Tanganku masih gemetar dan tanganku masih terasa kaku. Tapi aku berusaha keras untuk mengangkat. Dan ternyata itu Sae Joon.
“yeob.. seo” kataku dengan nada terbata-bata
“Won Gi kenapa kau lama sekali mengangkatnya?” tanya Sae Joon dengan nada kesal
“mi.. mianhe jeongmal mianhe” kataku dengan nada terbata-bata
“Won Gi wae kudei? Kau sakit?” tanya Sae Joon dengan nada khawatir
“sakit? Aku.. tidak sakit. Ya benar aku tidak sakit” kataku
“Won Gi aku ingin bertanya apa kau tahu apa judul tugas yang dikirim Su Wa sonsaengnim?” tanya Sae Joon
“T, diawali huruf T. Taemin oppa atau topologi jaringan” jawabku masih dengan nada orang kesambet setan
“pasti topologi, Won Gi kau sepertinya sakit, istirahatlah. Ya sudah terima kasih ya aku akan menutup telepon.” Kata Sae Joon
“SAE JOON JANGGAMAN” teriakku
“kenapa kau berteriak?” tanya Sae Joon dengan nada kesal
“Sae Joon apa kita sedang di alam mimpi?” tanyaku
“kau bertanya seperti orang gila, ya benar kita sedang di alam mimpi. Dan sekarang aku sedang bermimpi meneleponmu menanyakan judul tugas, kau puas? Sudahlah cepat istirahat” kata Sae Joon dengan nada kesal
“benarkah? Ya mungkin ini benar-benar hanya mimpi, ini tidak benar-benar terjadi dan tidak mungkin terjadi” kataku sambil menangis
“Won Gi wae kudei? Kau menangis?” tanya Sae Joon khawatir
“anio, Sae Joon jaga dirimu baik-baik” kataku menutup telepon.
                 Keesokan harinya aku ke sekolah dengan sangat gembira. Saat aku datang Yoona, Jo Eun, Eun Yoo belum datang bahkan Soo Young belum datang ke kelasku. Lalu aku melihat Sae Joon sedang mendengarkan musik sambil tidur di tempat duduknya.
“Sae Joon annyong!!” sapaku
“annyong!!” jawab Sae Joon dengan nada mengantuk.
“WON GI-AAH!! NEO WAE KUDEI? KUNCANAYO?” tanya Sae Joon yang tiba-tiba bangun
“kuncanayo? Seharusnya aku yang bertanya padamu wae kudei? Kuncanayo?” jawabku dan berbalik bertanya
“kenapa kau berbalik bertanya? kemarin saat aku telepon kau sangat aneh. Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Sae Joon khawatir
“telepon? Kau meneleponku? Kapan?” tanyaku
“ahh kau benar-benar sakit? Kemarin aku meneleponmu menanyakan judul tugas, tetapi kau mengatakan hal-hal aneh. Kau tidak ingat?” jelas Sae Joon
“kemarin?” tanyaku mengingat-ingat dan teringat.
“ahh itu nyata? Kau benar-benar meneleponku?” tanyaku pada Sae Joon
“tentu” jawab Sae Joon
“Sae Joon cubit aku!” pintaku kepada Sae Joon. Dan Sae Joon benar-benar mencubitku dengan keras
“aaahhh sakit.” Teriakku
“kau yang menyuruhku mencubit ada apa sebenarnya?” tanya Sae Joon
“SAE JOON KEMARIN AKU MENERIMA...” kataku langsung terhenti karena teringat pesan temin oppa (“Kau harus janji tidak menyebarkan alamat emailku kepada orang lain. Kau mau?”)
“menerima apa?” tanya Sae Joon membuyarkan ingatanku
“menerima... menerima... menerima..” kataku sambil berfikr
“menerima mimpiku” kata Soo Young yang tiba-tiba datang dan tidak sengaja menyelamatkan aku
“yaa benar itu dia, menerima mimpimu hahaha itu benar” kataku berbohong
“kau bermimpi tentang Soo Young sampai seperti itu?” tanya Sae Joon
“ya, itu.. itu karena aku bermimpi aku dan Soo Young terpisah karena aku harus bertemu taemin oppa hahaha mimpi yang konyol” kataku berbohong kembali
              Saat itu aku langsung berlari ke lab komputer untuk memastikan video itu benar. Saat di tangga aku bertemu Eun Yoo dan Jo Eun yang baru tiba di sekolah.
“Won Gi odiga? Kenapa terburu-buru?” teriak Jo Eun
“hey semua annyong!!” jawabku dengan menyapanya
“apa kau menyapanya?” tanya Eun Yoo
“anio” jawab Jo Eun
“lalu kenapa dia menjawab annyong?” kata Eun Yoo heran
“molla” kata Jo Eun
               Sampai di lab, aku membuka e-mailku dan betapa terkejutnya aku bahwa itu benar-benar nyata. Aku hampir tidak bisa membendung air mataku. Tiba-tiba bel masuk berbunyi dan Su Wa sonsaengnim menyuruh siswa yang ada di lab kembali ke kelas masing-masing.
“ayo semua kembali ke kelas” pinta Su Wa sonsaengnim
“ne, arasso sonsaengnim.” Kata siswa lain serempak. Saat aku akan keluar dari lab aku menghampiri Su Wa sonsaengnim
“sonsaengnim.. gamsahamnida. Jeongmal gamsahamnida” kataku
“untuk apa?” tanya Su Wa sonsaengnim
“untuk tugas topologi yang kau berikan, aku janji aku akan mengerjakan dengan maksimal, sekali lagi gamsahamnida. Sonsaengnim sekarang aku harus kembali ke kelas annyonghasimnikka” kataku pamit
“anak itu wae kudei? Anak lain protes karena aku berikan tugas itu, tetapi dia? Berterima kasih? Ahh bukankah itu bagus? Semoga semangatnya akan bertambah” kata Su Wa sonsaengnim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar