Sabtu, 01 Oktober 2011

Our love diary part 6

    Malam harinya dia mengirim pesan 3G. Tetapi aku tidak menjawabnya, aku takut hatiku akan kembali sakit saat aku melihat dirinya. Aku takut aku membencinya, aku menahan diriku untuk tidak mencintainya dan tidak membencinya. Dan tidak beberapa lama kemudian dia mengirim pesan video kepadaku.
“Won Gi-ahh neo eodiso? Apa kau sedang sibuk? Apa yang sedang kau lakukan? Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang”
Tanpa aku sadari air mataku mulai jatuh kembali saat membaca itu. Di hatiku aku mengatakan “oppa mianhe, aku melakukan ini semua untuk kebaikanku dan kebaikanmu. Aku tidak ingin hatiku terluka dan membencimu.”
               Setelah malam itu aku tidak berani membuka e-mailku. Seminggu kemudian aku memberanikan diri membuka e-mailku karena sejujurnya aku kangen dengan oppa. Tidak disangka dia banyak mengirim video kepadaku menanyakan kabarku dan menceritakan tentang aktivitasnya. Dan aku ingin sekali membalasnya tetapi aku berusaha menahan diriku. Dan akhirnya aku menerima sebuah pesan 3G dari e-mail Jong Hyun oppa. Aku tidak berani membukanya karena aku tahu itu ada hubungannya dengan Taemin oppa. Keesokan harinya saat aku sedang di sekolah aku menerima pesan 3G dari seseorang bernama Teri dan aku membukanya betapa terkejutnya aku saat tahu bahwa itu adalah Taemin oppa
“Won Gi-ahh akhirnya kau jawab juga. Ini aku, kau kemana saja kenapa tidak  pernah membalas pesan videoku?” tanyanya
“oppa aku sedang sibuk belakangan ini, jadi aku tidak membuka e-mailku” jawabku
“jeongmal? Tetapi kenapa kau sempat membuka pesan 3G ini?” tanyanya kembali
“ohh aku.. aku sedang mengerjakan tugas dan aku melihat pesanmu jadi aku membukanya?” kataku berbohong
“jeongmal?” tanyanya
“jeongmal, oppa aku harus segera pergi dan aku harus mengerjakan tugasku yang lain.” Kataku menghindarinya
“janggaman, nanti malam kau bisa memberitahuku apa saja yang kau lewati hari ini” pintanya
“ya aku akan sempatkan” jawabku
“jeongmal? Kau tidak berbohong” tanyanya meyakinkanku
“Apa aku pernah melanggar janji?” tanyaku menyindirnya
“ohh kudei kau tidak pernah melakukan itu. Baiklah aku akan menunggu nanti malam” katanya dengan wajah lemas
                Malamnya aku membalas pesan videonya aku benar-benar gemetar membalas video tersebut. Dan aku membalasnya dengan nada cepat
“oppa annyong, hari ini aku sangat capai karena harus mengerjakan tugas yang banyak belakangan ini. oppa aku sudah membaca pesanmu, aku sudah katakan aku tidak marah. Annyong!!!”
                Tidak beberapa lama kemudiandia membalasnya dengan sangat marah dan benar-benar membuatku lemas saat itu
“WON GI KAU MARAH BUKAN? KENAPA KAU TEGA MELAKUKAN INI PADAKU? KENAPA? KAU TIDAK TAHU SETIAP HARI AKU MENUNGGUMU MEMBALAS LALU KAU TIDAK MENJAWABNYA, AKU MENCOBA BERSABAR. KAU TIDAK TAHU RASANYA MENUNGGU SESEORANG TANPA KEPASTIAN BUKAN? WON GI-AHH KU MOHON LAKUKAN APA SAJA SESUKAMU ASAL KAU MEMAAFKANKU. CEPAT BALAS JIKA TIDAK AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGANGGAPMU SHAWOL”
                    Aku sangat sedih saat melihaat itu, aku tidak percaya dia bisa seperti itu. Aku tahu aku juga salah. Aku hanya bisa duduk di bangku ku dan memutar video lamaku dengannya hingga 2 jam kemudian aku mengirim pesan 3G kepadanya
“Won Gi annyong, akhirnya kau membalas pesan ku” katanya dengan muka bahagia
“oppa kau marah? Oppa mianhe jika kau marah padaku. Oppa aku tahu rasanya menunggu seseorang tanpa kepastian itu sangat menyakitkan, benar-benar sangat sakit. Apa kau benar-benar ingin melakukan apa saja yang mengurangi kemarahanku?” tanyaku
“ya apa saja. Katakanlah” katanya bersungguh-sungguh
“nan.. nan hanya ingin kau jujur satu hal padaku. Kau akan jujur?” tanya ku
“ya aku janji akan menjawab dengan jujur” katanya dengan sangat sungguh-sungguh
“foto itu.. benar kau dengan suzy eonni?” tanyaku
“Won Gi-ahh..” katanya
“oppa hanya ini yang bisa membuatku sedikit tenang. Kumohon jawab” kataku memohon
“Won Gi... ya benar itu aku. Mianhe kundei Won Gi-ahh..” katanya terpotong
“oppa itu sudah cukup, kau tidak perlu mengatakan apa-apa lagi aku akan berusaha tidak marah lagi. Apa kau sudah puas? Apa aku boleh menjadi shawol selamanya” kataku memotong pembicaraannya dengan air mata yang sudah membanjiri pipiku
“Won Gi mianhe membuatmu menangis” katanya dengan rasa bersalah
“oppa apa aku boleh menjadi shawol kembali?” tanyaku dengan mengusap air mataku
“ya tentu kau boleh menjadi shawol selamanya dan kau boleh berhenti kapan saja, Won Gi lakukan apa yang kau suka. Jangan ada paksaan. Arasso??” kata oppa dengan mata yang berkaca-kaca
“arasso.” Kataku dan langsung mengakhiri pembicaraan kita
                 Setelah itu aku mencoba menghentikan tangisanku, tetapi aku tidak bisa. Benar-benar tidak bisa... aku berusaha tidak mengeluarkan suara tangisanku dengan menutup mulutku dengan keras sampai aku merasa tidak bisa bernafas. Dadaku terasa kembali sesak. Seharusnya aku tidak perlu mengirim pesan 3G padanya. Aku tahu aku benar-benar sangat bodoh, di dunia ini akulah manusia paling bodoh. Setelah itu, itu adalah terakhir kalinya aku berhubungan dengan Taemin oppa karena aku tidak ingin melakukan kesalah yang sama lagi di kemudian hari.
                      Keesokan harinya aku menerima kartu ujian untuk UAN karena tiga hari kemudian aku harus melewati ujian. Aku ingin sekali menceritakan ini kepada Taemin oppa. Tetapi aku menahan perasaan tersebut. Hingga 3 hari kemudian aku menerima UAN aku sangat bersyukur kepada ALLAH S.W.T aku bisa melewati UAN dengan sangat baik. Lalu 2 minggu kemudian aku melihat hasil UAN, aku sangat tegang saat itu dan ternyata aku lulus ujian dan mendapat nilai yang sangat bagus, bisa dikatakan sempurna. Aku benar-benar sangat senag. Lalu kepala sekolahku memanggilku datang ke ruangannya
“Wonn Gi selamat kau telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Terima kasih telah mengharumkan nama sekolah kita, sekarang sekolah kita ada di peringkat 1 se-jakarta .” ucap kepala sekolah
“gamsahamnida pak. Aku juga sangat senang aku masih tidak percaya ini hahaha” kataku dengat sangat senang
“ohh ya aku punya hadiah untukmu” kata kepala sekolah mengambil sebuah kertas di dalam lacinya
“songmul?” tanyaku heran
“ini dia, aku mendengar kau sangat korean maniac jadi sebagai ucapan selamat dan terima kasih ku aku memberi kau hadiah ke korea dan di sana kau bisa menginap dan makan gratis aku telah mempersiapkan untukmu” jelas kepala sekolah dengan meyodorkan tiketnya kepadaku
“jeongmal?” tanyaku
“ya tentu saja” jawab kepala sekolah
“pak aku sangat berterima kasih. Sangat sangat berterima kasih, sekarang perasaanku benar-benar meledak karena bahagia. Terima kasih pak” kataku dengan sangat bahagia dan meninggalkan kantor kepala sekolah.
            Keesokan harinya aku mentraktir teman-temanku di sebuah mall atas perayaan nilaiku dan sekaligus perpisahan kita. Aku mengajak Jo Eun, Eun Yoo, Sae Joon, dan Soo Young. Sebenarnya Yoona juga aku ajak tetapi dia tidak bisa karena hari itu dia ada acara merayakan anniversary yang ke 9 bulan bersama Rain. Aku sedikit kecewa tetapi tidak apa jika itu terbaik untuknya. Saat di sana aku mengajak teman-temanku menonton bioskop. Saat menonton aku tertawa terbahak-bahak sebenarnya bukan karena filmnya yang lucu justru saat itu adalah adegan sedih, ini karena Soo Young dan Jo Eun yang melawak. Tiba-tiba Soo Young mengatakan hal yang saat itu aku tidak ingin dengar
“bayangkan aku adalah Taemin oppa apa yang akan kau lakukan?” tanyanya padaku
“Taemin oppa?” tanyaku
“apa lagi yang di lakukan wanita dan pria remaja saat menonton bioskop?” kata Jo Eun dengan arti di balik omongannya
“kau ini, pikiranmu sangat kotor” kataku.
Saat itu aku berkata di dalam hati
“jika sampingku saat ini Taemin oppa akan sangat bahagia”
          Setelah itu kita pergi ke salah satu restoran korea di sana di putar lagu 2pm. Aku dan yang lain mencobakan kimchi dan itu tidak sesuai dengan lidahku dan yang lain kecuali Sae Joon. Aku tidak suka karena aku memang tidak suka sayuran tetapi ada satu makanan korea yang sangat aku suka yaitu To bakk ki (kalau tidak salah). Di sana di sediakan papan tulis dan terserah kita boleh menulis apa saja. Disana aku menulis “aku berharap bisa bertemu Taemin oppa dan pergi bersama ke namsan tower. KIM WON GI LOVE LEE TAE MIN” begitu tulisanku, aku menulis dengan huruf hangul. Teman-temanku yang lain juga menulis tentang idolanya.
               Selesai makan kita pergi ke tempat album korea, wuuuahhh rasanya aku dan yang lain ingin membeli semua kecuali Soo Young dia tidak tertarik sama sekali dengan korea. Saat aku dan yang lain sedang di toko kaset tiba-tiba aku melihat seseorang namja berlari sangat kencang dan temannya mengejarnya.
“hey ada apa itu?” tanyaku
“mungkin pencopet” kata Soo Young
“huss kau kalau ngomong tolong dijagga, ini mall mana ada pencopet. Kau kira ini pasar” kataku
“terus apalagi?” tanya Soo Young
“sepertinya namja itu sangat sedih dan sedang mengejar seseorang” kata Eun Yoo
“jangan sok tahu seperti dukun, dukun saja tidak tahu sepertimu” nasihat Soo Young
“hey tadi aku melihat namja yang lari pertama mengeluarkan air matanya, dan yang di belakang mengejarnya memanggil namanya untuk menunggu. Aku tidak mendengar jelas namanya sepertinya dia dari luar negeri.” Jelas Eun Yoo
“kasihan namja itu” kataku
                  Setelah puas aku dan yang lain memutuskan untuk pulang, dan aku tertabrak namja yang tadi berlari. Dia bahkan tidak minta maaf dia terus berlari dengan air mata, aku tidak sempat melihat wajahnya tetapi aku melihat matanya yang sedang menangis. Dan sepertinya aku mengenal mata itu. Sudahlah itu tidak penting.
                  Keesokan harinya aku pergi ke bandara dan di sana aku merasakan akan benar-benar pisah selamanya dengan teman-temanku, aku  di temani dengan Jo Eun, Sae Joon, Soo Young, dan Yoona.
“ahh jeongmal gomawo chingu telah mengantarku hari ini” kataku berterima kasih
“hey, jagalah dirimu baik-baik di sana. Jangan lupa makan kimchi kau harus banyak makan sayuran karena di sana cuacanya sangat dingin” nasihat Sae Joon. Lalu aku memeluknya
“gomawo, aku akan berusaha memakan itu” kataku
“ingatlah aku jika kau sedang sedih, dan sering hubungi kita” nasihat Soo Young memelukku
“arasso, itu adalah salah satu obat kesedihanku” kataku dengan mata berkaca-kaca
“mianhe, kemarin aku tidak sempat datang di acara perayaanmu, mianhe jeongmal mianhe.” Kata Yoona
“kuncanayo” kataku
“beri aku pelukan” pintanya lalu aku memeluknya erat
“Rain orang yang baik, jangan pernah menyia-nyiakannya, arasso” nasihatku
Dan terakhir aku melihat mata Jo Eun berkaca-kaca lalu aku memeluknya sambil menagis.
“Jo Eun-ahh....” kataku
“hey, jangan pernah lupakan kami. Arasso?” pintanya
“jaga dirimu baik-baik” kataku
“harusnya aku yang mengatakan itu, ini adalah perjalananmu yang paling jauh, kau bahkan tidak tahu persis jalan rumahmu.” katanya.
“ya kau benar haha, gowawo untuk semuanya” kataku dengan berlinang air mata kebahagiaan
             Saat aku akan naik pesawat aku duduk untuk melanjutkan diaryku ini sebelum aku kembali dari Kor-Sel. Dan aku memberikannya pada mereka.
“Ini bawalah lihatlah video dan diaryku di dalamnya. Maaf aku terpaksa berbohong” kataku dan berlari menuju pesawatku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar